Disetiap pergantian jaman dan generasi, suatu kebenaran yang suci
senantiasa mempunyai lawan dan penentang. Sunnah Nabi yang merupakan
warisan kebenaran beliau yang termulia dan paling berharga, tak luput
juga darinya. Karena ternyata diantara generasi manusia ada yang gigih
mengasingkan sunnah beliau dari umatnya, dengan memberi gambaran yang
tidak pantas kepada mereka, mengolok-oloknya atau menentangnya. Tidak
ketinggalan pula, muncul generasi manusia yang telah menjadi bala
tentara Iblis la’natullah berupaya dengan segala cara untuk menodai
sunnah tersebut. Merekalah generasi yang ingin menghidupkan aqidah dan
pemikiran batilnya dengan berdusta atas nama Rasulullah . Mereka sangat
memahami bahwa Rasulullah memiliki kedudukan yang sangat mulia di sisi
umatnya. Beliau merupakan seorang Rasul yang jujur Al Amin) sehingga
nampaknya mereka benar-benar memanfaatkan hal tersebut untuk menebarkan
segala bentuk aqidah dan pemikiran sesat tadi di tengah-tengah barisan
kaum muslimin, dengan mengatasnamakan secara dusta) kepada Rasulullah .
Akibatnya tidaklah terhitung betapa banyaknya kaum muslimin tertipu
dengan kedustaan mereka. Allahul Musta’an.
BERITA YANG SANGAT MENAKJUBKAN
Sangatlah
menakjubkan! Munculnya orang-orang yang berdusta atas nama Rasulullah ,
ternyata telah beliau beritakan sendiri di dalam hadits Abu Hurairah:
يَكُوْنُ
فِي آخِرِ الزَّمَانِ دَجَّالُوْنَ كَذَّابُوْنَ يَأْتُوْنَكُمْ مِنَ
اْلأَحَادِيْثِ بِمَا لَمْ تَسْمَعُوْا أَنْتُمْ وَلاَ آبَاؤُكُمْ
فَإِيَّاكُمْ وَإِيَّاهُمْ لاَ يُضِلُّوْنَكُمْ وَلاَ يَفْتِنُوْنَكُمْ
“Akan
muncul di akhir jaman, para dajjal pendusta. Mereka membawakan kepada
kalian hadits-hadits yang belum pernah kalian dan bapak kalian dengar.
Hendaklah kalian berhati-hati dari mereka, jangan sampai mereka para
pendusta itu) menyesatkan dan mencelakakan kalian.” HR. Muslim)
Perhatikanlah,
wahai saudara-saudaraku! Apa yang beliau beritakan ini ternyata
benar-benar menjadi sebuah kenyataan di depan mata kita. Bagaikan jamur
di musim penghujan, bermunculan para pendusta dari berbagai sekte-sekte
kesesatan menyebarkan hadits-hadits maudhu’ palsu).
ANCAMAN KERAS RASULULLAH TERHADAP PARA PENDUSTA ATAS NAMA BELIAU
Rasulullah telah mengancam mereka dengan ancaman keras. Beliau bersabda:
إنَّ
كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ
مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ ، وَفِي رِوَايَةٍ:
مَنْ يَقُلْ عَلَيَّ مَا لَمْ أَقُلْ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ
النَّارِ
“Sesungguhnya kedustaan atas namaku tidaklah seperti
kedustaan atas nama seseorang selainku). Barang siapa yang sengaja
berdusta atas namaku maka hendaklah dia mempersiapkan tempat duduknya
dari api Jahannam.”. Dalam riwayat lain: “Barangsiapa yang mengatakan
sesuatu yang tidak aku katakan atas namaku maka hendaklah menyiapkan
tempat duduknya dari api Jahannam”.
HR.Muttafaqun‘alaihi)
Kerasnya
ancaman beliau ini sangatlah terkait dengan kedudukan beliau sebagai
pembawa risalah dan amanat Allah ?. Karena barang siapa yang berdusta
atas nama beliau pada hakikatnya berdusta atas nama Allah. Padahal Dia
berfirman yang artinya :
“Maka siapa lagi yang lebih dholim
daripada orang-orang yang berdusta atas nama Allah dan orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat-Nya.” Yunus :17)
Selain itu, kedustaan atas
nama Rasulullah merupakan salah satu dosa terbesar. Betapa tidak,
sesungguhnya sunnah beliau merupakan sandaran dan keterangan terpenting
dalam syariat ini. Sehingga tatkala seseorang berdusta atas nama beliau,
maka seakan-akan dia telah membuat syariat baru yang belum pernah
beliau sampaikan. Wal ’iyadzubillah. Ini adalah sebuah tindakan keji
terhadap kedudukan beliau sebagai Rasul dan sekaligus mendustakan Allah
yang telah berfirman yang artinya:
“Pada hari ini Aku telah
sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepada
kalian, serta Aku telah ridhai Islam sebagai agama kalian.” Al Maidah
:3)
KAUM-KAUM PENDUSTA ATAS NAMA RASUL
1. Kaum Zindiq
munafik) yang memang menampilkan wajah keislaman namun sebenarnya
menyimpan kekafiran dan kedengkian terhadap Islam dan kaum muslimin.
Mereka bertujuan menghancurkan agama muslimin dari dalam dengan membuat
hadits-hadits maudhu’ palsu) yang mereka sandarkan kepada Nabi .
Diantara mereka yang terbukti berbuat kejahatan ini adalah Abdul Karim
bin Abi Al ‘Auja’. Tatkala dia akan dihukum penggal oleh Gubernur
Bashroh Muhammad bin Sulaiman Al ‘Abbasi setelah tahun 160 H, dia
mengatakan: ”Aku telah memalsukan 4000 hadits di tengah-tengah kalian.
Akupun mengharamkan sesuatu yang halal dan menghalalkan yang haram dalam
hadits-hadits palsu tersebut”.
2. Syi’ah Rafidhah
Merekalah
manusia-manusia yang paling berani untuk terang-terangan memalsukan
hadits-hadits Rasulullah dalam rangka mendakwahkan pemikiran dan aqidah
kufur di seluruh penjuru dunia. Para ulama telah bersepakat bahwa Syi’ah
Rafidhoh adalah kelompok yang paling pendusta. Al Imam Malik
rahimahullah berkata tentang mereka: “Jangan kamu berbincang dengan
mereka, dan jangan pula meriwayatkan hadits) dari mereka, karena sungguh
mereka itu selalu berdusta”. Demikian pula Al Imam Asy Syafi’i
rahimahullah berkata: ”Aku belum pernah tahu ada yang melebihi Rafidhah
Syi’ah) dalam persaksian palsu”. Mizanul I’tidal 2/27-28).
3. Aliran Sufi
Mereka
ini dengan berbagai macam tarekatnya, tidak merasa malu-malu lagi untuk
mengajak kaum muslimim agar beramal shalih dan menjauhi kemaksiatan
dengan menyampaikan hadits-hadits maudhu’. Tujuan baik mereka ini akan
pupus dan berbalik menjadi petaka karena adanya kedustaan yang mereka
lakukan atas nama Rasulullah . Mereka ini sangat berbahaya karena banyak
manusia tertipu dengan penampilan mereka yang seolah-olah penuh dengan
ketawadhu’an, kekhusu’an, dan kezuhudan.
4. Aliran Fanatisme
Mereka
adalah orang-orang yang memiliki kefanatikan buta kepada suatu madzhab,
kabilah, golongan, partai atau seorang ulama tertentu. Di dalam
menyebarkan kefanatikan tersebut mereka tidak enggan lagi membawakan
hadits-hadits maudhu’ seperti golongan yang fanatik kepada Abu Hanifah
Al Imam Hanafi), tatkala mereka mencela Al Imam Asy Syafi’i, bahwa
Rasulullah bersabda:
يَكُوْنُ فِيْ أُمِّتِي رَجُلٌ يُقَالُ لَهُ
مُحَمَّدٌ بْنُ إِدْرِيْسَ هُوَ أَضَرُّ عَلَى أُمَّتِي مِنْ إِبْلِيْسَ
يَكُوْنُ رَجُلٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَالُ لَهُ أَبُوْ حَنِيْفَةَ هُوَ
سِرَاجُ أُمَّتِي
“Akan muncul seseorang dari umatku yang bernama
Muhammad bin Idris Asy Syafi’i), dia lebih berbahaya bagi umatku
daripada Iblis. Akan muncul pula) seseorang dari umatku yang bernama Abu
Hanifah, dia adalah pelita umat ini.” Hadits maudhu’, lihat Silsilah
Adh Dho’ifah no. 570 karya Asy Syaikh Al Albani)
5. Pendongeng dan tukang cerita
Mereka
adalah orang-orang yang tidak takut kepada Allah untuk berdusta atas
nama Rasul dalam rangka mencari perhatian manusia dengan cerita-cerita
bohong sehingga manusia dapat menjadi sedih, tersentuh hatinya ataupun
senang. Bahkan mereka menulis kedustaan-kedustaan atas nama Rasul
tersebut dalam buku-bukunya yang tersebar di kalangan kaum muslimin.
BEBERAPA DAMPAK BURUK TERSEBARNYA HADITS-HADITS MAUDHU’ BAGI UMAT ISLAM
1. Tersebarnya kesyirikan, kebid’ahan dan khurofat di tengah-tengah kaum muslimin.
2. Terkaburnya pemahaman yang benar tentang agama Islam dengan munculnya berbagai pemikiran sesat.
3. Semakin memperluas perpecahan diantara kaum muslimin.
PENJAGAAN ALLAH TERHADAP SUNNAH RASUL
Namun
Allah ? telah menjamin untuk menjaga kemurnian As Sunnah, diantaranya
dengan menyingkap kedustaan setiap orang yang hendak berdusta atas nama
Rasul-Nya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah di dalam
kitab Minhajus Sunnah, mengatakan: “Dan tidaklah seorang pun sengaja
berdusta atas nama Nabi kecuali Allah buka tabir kedustaannya. Oleh
karena itu dikatakan: “Kalau seandainya seseorang berniat dengan
kelihaiannya untuk berdusta atas nama Rasulullah , maka para ulama akan
membongkarnya dan mengatakan: “Si fulan pendusta …”.
Para ulama
ahli hadits merupakan manusia-manusia pilihan Allah ? sebagai bentuk
realisasi jaminan-Nya untuk menjaga Sunnah Rasul . Mereka telah berjuang
dengan memilah-milah hadits-hadits yang shohih dari yang lemah ataupun
yang maudhu’.
Maka seorang muslim hendaknya bersyukur atas nikmat
yang besar ini, yaitu dengan dimunculkannya para ahli hadits dan semakin
meyakini tentang kedudukan Sunnah Rasulullah sebagai wahyu Allah yang
senantiasa terjaga di mana dan kapan saja. Wal Hamdulillah.
Wallahu a’lam bish showab
KEGIATAN MANASIK HAJI
Kegiatan Berlangsung di Area Sekolah Oleh Guru Kelas
Media Interaktif Multimedia Komputer
Kegiatan Berlangsung di Laboratorium Komputer
Berprestasi Dalam Setiap Kompetensi
Penghargaan di Berikan di Sela Acara Kegiatan di TK Al Umm
Praktek Sholat Berjamaah di Sentra Ibadah
Kegitan Berlangsung di Aula Musholla TK Al Umm
Belajar Seni Beladiri Tapak Suci
Kegiatan Ekstrakurikuler di TK Al Umm Kembiritan
0 komentar:
Posting Komentar