Begitu indah dan menyenangkan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala pada jiwa-jiwa anak manusia yang diberi hati dan akal yang jernih pada jasadnya, karena didalamnya terdapat kenikmatan-kenikmatan yang tiada tara, luasnya tempat yang yang tidak bisa diukur oleh manusia, keindahan yang sangat menyilaukan dan mengagumkan hati manusia serta kelezatan – kelezatan yang tidak dapat menandinginya segala kenikmatan dunia.
Kemudian diantara kenikmatan-kenikmatan surga Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang akan diberikan bagi penghuninya adalah :
Yang Pertama : Dapat melihat Alloh, bagi orang-orang mu’min yang masuk ke dalam surganya.
Hal ini sebagaimana telah disebutkan dalam kitab ‘Uluwul Himmah Fii Tholabil Jannah,” Sesungguhnya kenikmatan yang paling utama yang akan diperoleh penghuni surga adalah dapat melihat Alloh”(1). Dan begitu juga dikatakan dalam kitab syarh Lum’atul I’tiqod “ orang
orang mu’min melihat Robb mereka di akhirat dengan penglihatan mereka
yang kemudian mereka menjumpai Alloh dan saling berdialog. Dan Alloh
pun berfirman :
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ [22] إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ [23
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. ( Qs: Al - Qiyaamah : 22-23)
Rasulullah juga bersabda dalam haditsnya :
(إنكم ترون ربكم كما ترون هذا القمر لاتضمون فى رؤيته (حديث صحيح رواه البخاري والمسلم
Sesungguhnya kalian akan melihat Robb
kalian sebagaimana kalian melihat bulan ini dimana kalian tidak akan
terhalangi sedikitpun dalam melihat Alloh. (Hr. Bukhori Muslim ){2}.
Sungguh merupakan kenikmatan yang sangat
besar ketika kita dapat melihat Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang maha
kuasa yang dapat menciptakan segala alam semesta dengan berbagai bentuk
dan rupa, senantiasa membagikan rizki pada semua mahluknya, mengatur
alam semesta tanpa sedikitpun meminta bantuan hambanya, yang merajai
segala raja dan kerajaan yang ada didunia, dengan penuh keadilan dan
jauh dari aneka bentuk kedholiman yang hina. Dan masih banyak lagi
kesempunaan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Oleh karena itu kita hendaknya
senantiasa merindukan-Nya agar bisa berjumpa dan melihatnya, ditempat
yang kekal nan abadi kita didalamnya.
Yang kedua : Sungai-sungai dan mata air surga
Sungguh sangat menyenangkan dan
menggembirakan jiwa ketika dapat menikmati sungai-sungai surga yang
dihiasi dan dilengkapi dengan emas, batu-batu mutiara dan air yang
lebih manis dari madu dunia.
Sesungguhnya termasuk sungai –sungai surga Alloh adalah Al-Kautsar, dan sungguh Alloh telah menyebutkanya dalam Al-Qur’an :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ١
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. ( Qs : al kaustar : 1).
Rasulullah pun telah bersabda :
(الكوثر
نهر فى الجنة حافتاه من ذهب ومجراه من الدر واليقوت تربته أطيب ريحا من
المسك ومائها أحلى من العسل وأشد بياضا من الثلج (رواه أحمد وابن ماجه
وصححه الألبانى
Artinya : Al-Kaustar adalah sungai
yang berada dalam surga yang dihimpit dengan emas, tempat aliran airnya
dari batu mulia dan batu mutiara yang terharumi dengan wewangian yang
lebih harum dari minyak kasturi, yang airnya lebih manis dari madu
serta warnanya lebih putih dari salju”. (Hr. Ahmad dan Ibnu Majah dishohihkan Syaikh Al-Bani dalam Shohihul Jami’/4915).
Yang ketiga : Cantik nan jelita wanita surga.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman dalam dalam surat Ar-Rohman : 58
كَأَنَّهُنَّ الْيَاقُوتُ وَالْمَرْجَانُ ;٥٨
Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
Dan Rasulullah saw bersabda dalam haditsnya :
(للرجل من أهل الجنة زوجتان من الحور العين على كل واحدة سبعون حلة يرى مخ ساقها من وراء الثياب( رواه أحمد والترميذى وصححه الألبانى
Bagi seorang laki-laki yang termasuk
penduduk surga mempunyai dua istri dari bidadari surga, dimana setiap
bidadari tersebut terlapisi dengan kain sampai tujuh puluh lapisan
akan tetapi senantiasa terlihat tulang sumsum betisnya dari balik hijab
( lapisan).(Hr. Imam Ahmad dan Tirmidzi yang dishohihkan Syaikh Albani dalam Shohihul Jami’/2564)
Wahai saudaraku, sabda rasulullah diatas
menggambarkan begitu indah dan nikmatnya surga Alloh yang senantisa
akan diberikan pada semua anak manusia yang senantiasa taat dan patuh
kepada Robbnya dalam kehidupan dunia. Begitulah kecantikan wanita surga
yang tidak akan pernah kita dapati wanita tersebut dalam kehidupan
dunia. Bidadari surga akan senantiasa muda belia tidak akan pernah tua
sebagaimana wanita-wanita dunia dimanapun keberadaan mereka. Bahkan
umur mereka (bidadari-bidadari surga) adalah umur yang sangat ideal
bagi kaum laki-laki yang menjadi penghuni surga Alloh Subhanahu wa
Ta’ala. Hal ini disebutkan Alloh Subhanahu wa Ta’ala dalam firmanya :
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا [٧٨:٣١]حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا [٣٢]وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا [٣٣
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa
mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan
gadis-gadis remaja yang sebaya. ((QS. An-naba’ :31-33))
Dan telah dikatakan oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah dalam kitabnya Al-Khadiy Al-Arwah:” Adapun kata al kawa’ibu adalah bentuk jamaknya dari kata kaa’ib yang mana bermakna seorang wanita jelita yang berparas cantik. Dan
telah berkata juga Al-Imam Qotadah, Mujahid, Kilabiy dan ahli tafsir
lainya bahwa kawaa’ib adalah wanita jelita yang montok buah dadanya”. (3).
Begitulah gambaran umur bidadari surga Alloh yang akan diperuntukan
bagi hamba-hambanya yang senantiasa setia kepada-Nya , sampai hari
kiamat tiba.
Demikianlah sekelumit
keindahan-keindahan surga , yang menjadikan jiwa-jiwa hamba yang jernih
senantiasa meridukanya, semoga Alloh yang maha kuasa menjadikan kita
termasuk penghuni surga, karena inilah hakekat puncak tujuan kita dalam
kehidupan dunia yang fana, dimana semua akan binasa ketika hari yang
dijanjikan Alloh telah tiba. Kita sebagai manusia biasa, hanya bisa
berusaha dan berdo’a agar Alloh berkenan menjadikan kita sebagai
penghuni surga, yang kekal nan abadi keberadaanya. Kemudian
bagaimanakah usaha kita dalam menggapai surga yang dipenuhi kenikmatan
dan keindahan didalamnya? kita kembalikan semua usaha dan amalan kita
dalam menggapainya, pada Al-Qur’an yang mulia serta sunnah nabi-Nya
dengan pemahaman rasulullah yang diwarisi para shahabatnya dan para
pengikutnya yang sentiasa meniti jejaknya sampai maut menjeputnya.
Sebagaiman telah dinukil dalam kitab
‘Uluwul Himmah Fii Tholabil Jannah, diantara amalan –amalan yang bisa
menghantarkan kita menuju surga Alloh adalah:
Amalan yang pertama : : Tahqiqqu At-Tauhid (mewujudkan tauhid).
Sebagaimana tertera dalam hadits nabi saw:
(من مات لايشرك بالله شيئا دخل الجنة ومن مات يشرك بالله شيئا دخل النار (رواه البخاري والمسلم
Barang siapa yang meninggal sedangkan
ia tidak menyekutukan Alloh maka ia masuk surga dan barangsiapa mati
dalam keadaan menyekutukan Alloh maka ia masuk kedalam api neraka. (Hr.Bukhori Muslim)
Maka dalam kehidupan yang hanya
sementara ini, hendaknya kita mengaplikasikan tauhid dan jangan sampai
jiwa kita berlumuran syirik yang bisa melenyapkan segala amal kebaikan
yang pernah kita lakukan. Dimana kesyirikan-kesyirikan yang kita
lakukan akan senantiasa menghantarkan kedalam siksa api neraka.
Dan pada hakekatnya dengan mewujudkan
tauhid kita akan mendapat keutamaan tauhid yang sangat agung yang tidak
diberikan pada semua hamban-Nya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam
kitab Minhaj Firqoh An-Naajiyah yang pada intinya : Bahwa keutamaan
tauhid sebagaiman firman Alloh :
الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَٰئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ [٨٢
Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah
yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat
petunjuk.( QS : al-an’am : 82)
Maka ayat yang mulia menmberikan kabar
gembira pada orang orang mukmin yang mentauhidkan Alloh yang tidak
mencampur adukan iman mereka dengan kesyirikan dan senantiasa menjauhi
kesyirikan. Sesungguhnya bagi mereka keutamaan didunia dan akherat :
- Yang pertama : orang yang mewujudkan tauhid mendapat jaminan keamanan yang sempurna dari adzab Alloh di alam akhirat nantinya.
- Yang kedua : Dan orang yang mewujudkan tauhid, mereka termasuk orang orang yang mendapat petunjuk Alloh didunia.
- Yang ketiga : Bahwasanya tauhid dapat menghantarkan kebahagian dan menghapus dosa-dosa (hambanya selain dosa syirik).
Sebagaimana termaktub dalam hadits Qudsiy :
(يابن آدم لوأتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتنى لاتشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة (رواه الترميذى قال حسن
“wahai anak adam seandainya engkau
mendatangiku dengan membawa dosa sebesar bumi kemudian engkau
menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik terhadap aku dengan
sesuatupun maka sesungguhnya aku akan mendatangimu dengan membawa
ampunan sebesar bumi pula. (Hr.Tirmidzi).(4)
Saudaraku sesungguhnya manusia yang
melaksanakan tauhid adalah manusia yang beruntung didunia dan akherat
karena mereka akan dimasukan ke surga dan mendapat keutamaan keutamaan
yang tidak diberikan pada semua hamba-Nya.
Amalan yang ke dua : Hubbulloh wa rosuulihi (cinta kepada Alloh dan rosul-Nya).
Sesungguhnya cinta kepada Alloh dan
rosulnya termasuk sebab yang sangat penting sebagai perantara masuknya
seorang muslim kedalam surga Alloh. Dan tidaklah asing lagi bagi kita
bahwa cinta kepada Alloh dan rosulnya termasuk ibadah yang paling agung
yang dapat mendekatkan seorang muslim kepada Alloh Subhanahu wa
Ta’ala, akan tetapi hendaknya seorang muslim didalam cinta kepada Alloh
harus benar-benar cinta yang sejati yang muncul dari jiwanya. Kemudian
bagaimanakah cinta yang sejati kepada Alloh ?telah disebutkan dalam
kitab Minhaj Al-Firqoh An-Najiyah : “ Sesungguhnya cinta kepada Alloh
dapat direalisasikan dengan mengikuti apa yang telah dibawa nabi
Muhammad saw, mentaati dengan apa yang telah diperintahkanya.
Meninggalkan apa- apa yang telah dilarang oleh Rasulullah saw melalui
hadits-haditsnya yang shohih yang telah diterangkan pada umat manusia.
Dan tidaklah cinta kepada Alloh diwujudkan dengan banyak bicara dan
tidak mengamalkan petunjuk ,perintah dan sunnah Rasulullah saw. Alloh
Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
(qs: ali-imron :31)
Adapun orang orang yang mengaku cinta
kepada Alloh dan Rosul-Nya akan tetapi tidak pernah
menerima,mengamalkan petunjuk nabi Saw maka cintanya hanya sebatas pada
lisanya yang pada hakekatnya telah mendustai hatinya : alangkah
indahnya perkataan seorang penyair :
seandainya cintamu itu sejati maka sungguh kamu akan taat padanya
sesunguhnya orang yang mengaku cinta pada orang yang dicintainya
maka ia akan wujudkan cintanya dengan ketaatan
Amalan yang ke tiga : Tilaawatul Qur’an wa hifdzihi (membaca Al-Qur’an, menhafalnya).
Sungguh telah banyak nash nash yang
syar’i yang menunjukan bahwa membaca al-qur’an termasuk sebab yang
dapat menghantarkan masuk kedalam surga alloh. Hal ini sebagaimana
sabda Rasulullah Saw:
(يقال
لصاحب القرآن إذا دخل الجنة اقرأ واصعد فيقرأ ويصعد بكل آية درجة حتى
يقرأ آخر شيئ معه(رواه أحمد وأبو داود وابن ماجه وصححه الألبانى
Maka dikatakan pada orang yang
membaca Al-Qur’an ketika masuk surga , bacalah Al-Qur’an dan naiklah,
maka ia membaca Al-Qur’an dan naik derajatnya dimana setiap membaca
satu ayat maka akan naik satu derajatnya , sampai ia membaca yang
paling akhir dari ayat tersebut.(Hr. Imam Ahmad ,Abu Dawud dan Ibnu Majah yang dishohihkan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Bani dalam Shohihul Jami’ hal : 8121)
Dan diantara keutamaan membaca Al-Qur’an
yang lain adalah bahwa sebagai penolong pada hari kiamat, hal ini
sebagaimana hadits Rasulullah Saw:
(اقروا القرآن فإنه يأتى يوم القيامة شفيعا لأصحابه ( رواه المسلم
Bacalah kalian Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong bagi pembacanya. (Hr. Muslim )
Dan orang yang senantiasa membacanya,
mempelajarinya dan mengajarnya adalah sebaik-baik manusia diantara
kalian, hal ini sebagaimana hadits Rasulullah SAW:
(خيركم من تعلم القرآن وعلمه (رواه البخاري
Sebaik baik diantara kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarnya. (Hr. Bukhori ) .
Semoga menjadikan kita termasuk hamba
Alloh yang hatinya senantiasa dimudahkan untuk membaca al-quran,
menghafalnya dan mentadaburinya. Bukan termasuk hamba Alloh yang jauh
dan mendustakanya dari dasar pijakan yang pertama bagi umat islam yang
bisa menghantarkan kebahagiaan yang hakiki dalam kehidupan dunia dan
akherat.
Amalan yang ke empat : Tholabul’ilmi asy-syar’i (mencari ilmu syar’i)
Sesungguhnya mencari ilmu agama yang
berdasarkan Al-qur’an dan Hadits dengan pemahaman salafus sholih dengan
benar-benar mengharap pahala dari Alloh adalah sebab diantara sebab
yang dapat menghantarkan manusia masuk surga-Nya, yang juga menjadikan
sang pencari ilmu syar’I diangkat derajatnya didunia dan diakherat
serta diberinya orang yang memahami dien ini kebaikan yang sangat
banyak yang tidak diberikan pada semua umat manusia dimuka bumi ini.
Rasulullah telah bersabda dalam haditsnya :
(من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا إلى الجنة ( رواه المسلم
Barang siapa yang berjalan
disuatu jalan yang tujuanya mencari ilmu (syar’i) maka alloh akan
memudahkan baginya jalan menuju surga. ( Hr.Muslim).
Setiap langkah kita dalam mencari ilmu alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan
bernilai ibadah disisi Alloh Dzat yang maha kuasa.
Dan kalaulah kita perhatikan realita
yang ada, dalam kehidupan ini bahwa orang –orang yang berilmu akan
diangkat oleh alloh beberapa derajat dalam kehidupan dunia terlebih
lagi dalam kehidupan yang kekal abadi yakni kampung akherat. Hal ini
sebagaimana firman alloh Subhanahu wa Ta’ala :
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ [١١
niscaya Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat. (Qs: Al-Mujadalah :11)
Kemudian Alloh telah berjanji melaui
hadits nabi-Nya bahwa Alloh akan memberikan kebaikan yang banyak bagi
orang yang memahami agama islam ini. Begitu juga sebaliknya Alloh tidak
akan memberikan kebaikan yang banyak bagi hamba Alloh yang enggan
untuk memahami agama islam yang mulia ini.
Hal ini sebagaimana hadits Rasulullah saw :
(من يرد الله به خيرا يفقهه فى الدين (رواه البخاري والمسلم
Barangsiapa yang dikehendaki alloh kebaikan maka alloh akan memahamkan ia pada agama ini. (Hr. Bukhori Muslim ).
Saudaraku, sesungguhnya keutamaan ilmu
itu lebih dicintai oleh rasulullah saw, daripada keutamaan ibadah.
Orang –orang yang berilmu ketika beribadah dimana ia menyertai dalam
ibadahnya akan diterima aleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan tetapi
orang –orang yang banyak beribadah kepada alloh tanpa dasar ilmu maka
amalanya akan tertolak dihadapan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Fal’iyadzu
billah.
Semoga alloh menjadikan kita termasuk
penduduk surga yang memperoleh kenikmatan kenikmatanya yang tidak bisa
dilihat oleh mata ,yang tidak bisa didengar oleh telinga , yang tidak
terlintas dalam pikiran dan jiwa seorang hamba.
Begitu indah bila jiwa nan hati dapat
melaksanakan amalan surga yang akan memberikan kebahagiaan yang hakiki
dalam kehidupan akherat kelak, maka hanya kepada Alloh kita meminta
agar dapat mengamalkan amalan-amalan surga dan menjadi penghuni
surga-Nya.
Adapun amalan yang ke lima : At-Taubatu ilalloh Ta’aala (bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala).
Maka sesungguhnya bertaubat kepada Alloh
adalah sebab masuk surga karena sesungguhnya orang yang bertaubat dari
dosa-dosanya maka Alloh akan menerima taubatnya, hal ini sebagaimana
firman Alloh dalam Al-Qur’an :
إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ شَيْئًا [١٩:٦٠
kecuali orang yang bertaubat, beriman dan
beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya
(dirugikan) sedikitpun,(QS : Maryam : 60)
Al-Imam ibnu katsir mengatakan dalam
tafsirnya ayat diatas : yaitu kecuali orang yang kembali/taubat dari
meninggalkan sholat dan mengikuti hawa nafsunya. Sesunggunya Alloh akan
menerima taubatnya dan memberikan akibat yang baik dan menjadikannya
termasuk pewaris surga na’im. Oleh karena ini, firman Alloh diatas
dapat terjadi, karena sesungguhya taubat kepada Alloh dapat menghapus
dosa-dosa yang sebelumnya. Dan disebutkan dalam sebuah hadits : “Orang
yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak mempunyai dosa
baginya”.(5)
Semoga Alloh memudahkan kepada kita
termasuk orang –orang yang bertaubat kepada-Nya dengan taubat nashuha
dari beraneka macam dosa, baik dosa syirik, bid’ah dan
kemaksiatan-kemaksiatan yang lainya.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimin
telah mengatakan dalam kitabnya syarh Riyadhus Sholihin : Bahwa taubat
yang sebenarnya (nashuha) hendaknya terkumpul didalamnya 5 syarat :
- Syarat yang pertama : Hendaknya orang yang bertaubat itu mengikhlaskan niatnya karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala, kemudian tidaklah dalam taubatnya disertai agar supaya dilihat dan didengar oleh manusia.
- Syarat yang kedua : Hendaknya orang yang bertaubat itu menyesali atas dosa dosa yang ia terjerumus didalamnya.
- Syarat yang ketiga :Hendaknya orang yang bertaubat itu berhenti dari dosanya, maka tidak dinamakan orang yang bertaubat apabila ia melakukan dosa tersebut secara terus menerus.
- Syarat yang keempat : Hendaknya orang yang bertaubat itu mempunyai kemauan yang kuat untuk tidak kembali melakukan dosa tersebut pada waktu yang akan datang , apabila ia telah bertaubat dan telah melepaskan dosanya akan tetapi terbetik dalam hatinya jikalau ada kesempatan ia akan melakukan dosa tersebut, maka yang demikian itu tidak diterima taubatnya, kemudian yang demikian ini merupakan bentuk taubat yang main-main. Maka dari itu dalam bertaubat haruslah disertai dengan kemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya. Dan apabila ia sudah berkemauan yang kuat untuk meninggalkan dosanya akan tetapi suatu saat jiwanya menguasainya sehingga mendorong untuk melakukan maksiat tersebut, maka sesungguhnya yang demikian itu telah mengurangi kesempurnaan taubatnya yang pertama. Oleh karena itu ia butuh memperbaharui taubatnya yang kedua kalinya.
- Syarat yang kelima : Hendaknya orang yang bertaubat itu, diwaktu taubatnya masih diterima Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yakni (sebelum datang sakaraotul maut dan terbitnya matahari dari barat-pen).
Wahai saudaraku, hendaknya kita
bersegera bertaubat kepada Alloh dan kembali pada jalanya selama masih
ada kesempatan, Alloh akan mengangkat derajat hamba-hamba-Nya yang
bertaubat kepada-Nya dengan kedudukan yang lebih tinggi. Marilah kita
menengok sejarah nabi Adam ‘alaihissalam, ketika bermaksiat kepada
Alloh Subhanahu wa Ta’ala disurga disebabkan was –was syaithan yang
terkutuk , sehingga Alloh mengeluarkan nabi Adam dari surga-Nya,
ketika nabi Adam telah bertaubat kepada Alloh maka ia mendapat
kedudukan yang mulia. Dimana Alloh Subhanahu wa Ta’ala memilihnya
sebagai hamba yang mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi dari sebelum
ia bermaksiat kepada-Nya. Oleh karena ini, maka wajib atas semua
manusia bersegera bertaubat kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan
taubat nashuha , karena kita tidak mengetahui kapan datangnya suatu
kematian , betapa banyak manusia pada zaman dahulu sampai sekarang ini,
meninggalkan alam dunia yang fana ini secara tiba-tiba. Hanya kepada
Alloh Subhanahu wa Ta’ala , kita meminta agar tetap istiqomah dalam
meniti jala-Nya dan senantiasa bersegera bertaubat kepada-Nya ketika
melakukan dosa-dosa kepada-Nya baik disengaja maupun tidak sengaja. Wallohu A’lam .
Maroji’:
- Kitab ‘Uluwwil Himmah fii Tholabil Jannah : 77
- Kitab Syarh Lum’atul I’tiqod : 86
- Kitab al-khadiy al arwah: 460
- Kitab Minhaj Firqoh An-Naajiyah : 33 – 34
- Tafsir Al-Qur’an Al-‘Adhim :3/174
- Kitab Riyaadhu Ash-Sholihin :3/156-157.
Penulis merupakan Mahasiswa Mediu Jur. Fiqih Wa Usul Fiqih, Muroja’ah : Al Ustadz Abu Ammar Muhammad Wujud
0 komentar:
Posting Komentar